Selasa, 28 April 2009

Kembali Lagi

Sudah terhitung berbulan-bulan saya tidak mampir ke blog ini. Padahal postingan yang lalu itu adalah potingan pertama saya di blog ini. Artinya, jika saya tidak membuat entri blog ini, maka entri blog yang lalu itu adalah postingan yang pertama dan sekaligus yang terakhir. Dan saya tidak mau hal itu terjadi. Saya ingin blog yang ini lebih panjang umurnya daripada blog-blog saya yang lain.

Malam ini, sebenarnya tidak ada yang istimewa. Hampir sama dengan malam-malam sebelumnya bahkan terasa sangat biasa. Hanya terjadi sedikit arus panas yang berlangsung di beberapa tempat bernaungnya para elit-elit politik negeri ini. Di sudut menteng sana, tim pemenangan pilpres golkar masih berkutat dengan kebingungan-kebingungan akan arah koalisi. memang sudah ada titik terang kemana arah koalisinya. Namun titik terang tidak selalu menjadi titik cerah bagi solusi perpolitikan yang ada. Salah satu kader terbaik mereka yang juga Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan bahwa memerintah memang sebuah hal yang baik, namun tidak memerintah pun bukan berarti hal yanmg buruk. Apakah ini merupakan sinyal bahwa partai 'penguasa' tersebut akan berubah haluannya menjadi partai oposisi? Kita tunggu saja manuver-manuver dari partai berlambang pohon beringin ini.

Itu cerita dari menteng. Nah, sekarang bagaimana cerita di jurangmangu? Tempat dimana saat ini saya sedang mengetikkan tuts-tuts keyboardnya untuk sekedar melepas hari. Ditemani temaram lampu tidur, di sebuah kamar yang tidak terlalu luas, namun terasa luas karena akses internet tak berbatas yang menemaninya kian membawanya menyelami dunia. Ya, malang nian nasib saya ini. Tak ubahnya kijang yang terkurung dalam kandang menjangan. Belum reda nyeri maagnya berhinggap, tugas-tugas dan amanah justru semakin bertampuk di pundak ini. Seantero pikirannya tersandra oleh penatnya hari dan kejenuhan rutinitas. Dan tak banyak pula yang tahu dan yang mau tahu tentang kemalangan ini. Mungkin lain ceritanya apabila di samping saya sekarang ada seseorang yang mendampingi dengan penuh tatapan dan harapan. Belaian dan kasih sayang. Ah, lagi-lagi kepikiran ke arah itu... Hanya bisa bersabar dan bersabar saat ini menanti saat yang tepat akan bahagianya merayakan cinta. Cinta yang bukan cinta semu dan menafikkan. tetapi cinta yang penuh barokah dan berpahala. Semoga penantian ini berbuah pahala pula...

Rabu, 24 September 2008

Saatnya Memulai Kembali

Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillah... Sesungguhnya segala puji bagi Allah Swt, kepada-Nya kami memuji, dan kepada-Nya kami meminta pertolongan, dan kepada-Nya kami memohon ampunan, dan kami berlindung kepada Allah Swt dari kejahatan hawa nafsu kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah Swt, maka tiada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tiada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang patut disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Amma ba'du
Tidak ada yang paling membahagiakan hati saya selain dapat mengucap syukur masih diberikan ni'mat Iman dan Islam. Manisnya iman dapat dirasakan oleh seseorang manakala dirinya merasakan dan mengahayati serta menemukan dalam dirinya kelapangan dan kegembiraan yang hakiki yaitu ketika mendekat kepada Allah Swt. Imam Bukhari menyebut bahwa Allah telah menggambarkan iman atau kalimat tauhid dengan perumpamaan seperti pohon yang baik. Pohon yang baik ini adalah kalimah laa ilaaha illallooh (tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah); cabangnya adalah rukun-rukun Islam; dahan-dahannya adalah semua hal yang difardhukan dan yang disunnahkan; dedaunannya adalah perbuatan ketaatan; manfaatnya adalah apa yang dihasilkan oleh pelaku ketaatan dari buah yang baik lagi indah ini. Adapun mengenai rasa manisnya adalah setelah berlangsung waktu yang cukup lama dalam mengerjakannya. Rasulullah Saw. telah bersabda: "Ada tiga perkara barangsiapa dirinya dapat menyandang ketiganya, niscaya dia akan merasakan manisnya iman, Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih disukai daripada selain keduanya; Bila ia menyukai seseorang, tidaklah ia menyukai nya melainkan karena Allah; Hendaknya dia tidak suka untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana tidak suka bila dicampakkan ke dalam neraka" .
Semoga kita semua (saya dan para pembaca) termasuk orang-orang yang dapat merasakan manisnya iman itu baik dalam qalbu maupun dalam perbuatan, karena hakikat iman yaitu tasdiqun bil qolbi, wa qoulu bi lisaani, wa 'amalu bil arkaan - membenarkan dalam hati, mengucapkannya dengan lisan, dan mengimplementasikannya dalam perbuatan. Itulah sejatinya Iman. Semoga tetap terpelihara dalam diri kita..
Pembaca yang budiman.. Saya memberi judul "Saatnya Memulai Kembali" tiada lain ingin memberikan motivasi pada diri saya untuk aktif menulis kembali. Sungguh keinginan untuk menulis kembali itu begitu besar sehingga membuat perasaan membuncah dalam dada ini. Setelah lama rehat menulis (memangnya dulu rajin nulis? heh2..), akhirnya saya memutuskan untuk kembali menulis melalui media blog ini. Terakhir nge-blog waktu saya SMA, itupun dengan konsep yang tidak jelas mau diisi apa blog itu. Sampai akhirnya blog itu terbengkalai dan hilang dimakan zaman... Setelah masuk kuliah di awal2 saya justru diamanahi jadi admin website-nya Masjid Baitul Maal STAN sehingga saya harus bertugas mengisi dan mengupdate isi website tersebut. Jadilah web tersebut menjadi media saya untuk menyalurkan pikiran dalam tulisan. Namun demikian saya merasa tidak bebas mengekspresikan pemikiran saya dalam web tersebut, ya karena memang web tersebut bukan web pribadi tetapi web masjid. Setelah setahun berlalu, amanah admin tersebut akhirnya diteruskan kepada orang lain yaitu Ockto Trainggani. Beliau orang yang menurut saya pantas mengelola website MBM karena selain mempunyai kapabilitas dalam bidang programming web juga beliau memiliki kafa'ah fikriyah dan syar'iyyah yang lumayan. Akhirnya, saya dengan lapang dada dan keyakinan yang kuat menyerahkan estafet pengelolaan website MBM pada beliau.
Pada saat ini, setelah saya punya sedikit 'kebebasan' untuk kembali menulis. Dengan mengucap Bismillah saya membuat blog pribadi lagi dengan konsep baru yaitu Nafis: The Future Leader. Mengapa konsep itu yang diambil? Pertama, karena saya ingin menuangkan pemikiran saya mengenai bagaimana sih kepemimpinan yang ideal itu, apalagi sekarang mendekati Tahun 2009 yang disebut2 sebagai tahun politik terpanas sepanjang sejarah Indonesia hingga saat ini. Pada tahun itulah estafet kepemimpinan negara ini akan segara beralih. Dan pada saat itulah banyak orang berlomba ingin menjadi pemimpin. Huh, memangnya gampang jadi pemimpin???... Kedua, karena memang cita-cita saya adalah menjadi seorang pemimpin, dimanapun itu, di dalam keluarga, masyarakat, umat, bangsa dan negara. Sejatinya manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin. Menjadi khalifah fil ardh.. Tinggal bagaimana tiap individu manusia itu mengoptimalkan posisi kepemimpinan itu untuk kemaslahatan umat. Dan saya ingin menjadi bagian dari individu yang mengoptimalkan amanah kholifatu fil ardh itu sebagai amanah yang benar-benar harus diemban dan dipertanggungjawabkan... Ketiga, karena amanah saya di kampus baru-baru ini mau tidak mau memposisikan diri saya sebagai pemimpin. Sungguh amanah yang berat, yang tidak mudah untuk dijalankan, yang apabila tidak dengan pertolongan Allah saya pun ragu apakah bisa menjalankannya dengan baik atau tidak. Amanah itu adalah menjadi Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Anggaran (FOKMA) 2008-2009 dan Wakil Ketua Panitia DINAMIKA 2008. Akan tetapi seberat apapun amanah yang harus ditanggung, saya harus mengembannya dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, dengan penuh asa dan perjuangan, karena mungkin hanya inilah bentuk kecintaan saya terhadap Allah yang dapat saya lakukan sejauh ini. Ini juga sebagai bentuk ikhtiar untuk mencapai surga-Nya tentunya selain dengan mengerjakan yang difardhukan dan disunnahkan.. karena orang yang menjalankan amanah dengan baik adalah orang yang dirindu surga.
Akhirnya dengan penuh harap akan keridhaan Allah saya berazzam untuk meneruskan upaya menulis di blog ini sebagai bagian dari da'wah bil qolam, menyebarkan virus-virus kebaikan, melumatkan parasit-parasit keburukan... Akh Sarimin (Deputi Infomed MBM 1428-1429 H) selalu memotivasi para kru Infomed (termasuk saya) untuk senantiasa menulis sebagaimana budaya yang dilakukan oleh para salafus shalih.. terima kasih untuk motivasinya!!! Ma'an Najah.. Selain itu, Mas Salim A. Fillah (penulis 'Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan') pernah mengatakan: "Dek Nafis, kalau kita menyebarkan kebaikan lewat lisan, maka yang akan menerimanya hanya orang-orang yang mendengarnya, akan tetapi kalau kita menyeru lewat tulisan maka akan dilihat oleh orang di seluruh dunia- maka, Menulislah!... Membaca dan menulis mendapat perhatian khusus dalam Al-Qur'an yaitu ayat yang turun pertama kali: Iqra' .., dan terdapat surat di Al-Quran yaitu Al-Qalam (Pena) yang menceritakan bagaimana pena menjadi media yang penting dalam catatan amal manusia." Makasih Mas Salim!!!
Terakhir, semoga saya tetap istiqomah untuk menyalurkan pemikiran saya lewat tulisan-tulisan dalam blog ini.. Dan mudah-mudahan tulisan saya dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin...